PROYEK I P5

TEMA : SUARA DEMOKRASI

TOPIK : PEMILIHAN KETUA DAN WAKIL KETUA OSIS

Exif_JPEG_420

INFORMASI UMUM

PROFIL MODUL

IDENTITAS

Satuan Pendidikan       : MA AL HIDAYAH

Tema                           : SUARA DEMOKRASI

Topik                           : PEMILIHAN KETUA DAN WAKIL KETUA OSIS

Kelas / Semester          : X / Ganjil

Fase                             : E

Tahun Pelajaran            : 2023 / 2024

Penyusun                     : TIM P5

Alokasi Waktu             : 134 JP

Tahun Penyusun          : 2023

DISKRIPSI PROYEK

Demokrasi adalah bentuk pemerintahan di mana semua warga negaranya memiliki hak yang sama untuk pengambilan keputusan yang dapat mengubah hidup mereka. Demokrasi mengizinkan warga negara ikut serta—baik secara langsung atau melalui perwakilan—dalam perumusan, pengembangan, dan pembuatan hukum.

Demokrasi Pancasila adalah kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/ perwakilan, yang berketuhanan, berperikemanusiaan yang adil dan beradab, mempersatukan Indonesia, dan bertujuan mencapai keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

OSIS adalah singkatan dari Organisasi Siswa Intra Sekolah. OSIS adalah organisasi yang terdapat di sekolah-sekolah di Indonesia yang terdiri dari siswa yang terorganisir dalam suatu struktur kepengurusan. Tujuan dari OSIS adalah untuk membentuk sikap kepemimpinan siswa, meningkatkan rasa tanggung jawab siswa terhadap sekolah, serta mengembangkan potensi siswa secara menyeluruh. OSIS juga bertugas untuk menjadi wadah bagi siswa untuk mengaktualisasikan ide-ide dan gagasan-gagasan mereka demi kemajuan sekolah.

Pemilihan Ketua OSIS ( Pilketos) merupakan program Standar Kelulusan ( SKL) sebagai wujud siswa berlatih demokrasi. Sebelum pemilihan ini dilaksanakan, bakal calon telah melakukan kampanye satu minggu yang lalu secara terbuka, agar seluruh siswa mengetahui visi dan misi setiap bakal calon ketua OSIS, tidak hanya siswa sebagai pemilihnya namun guru untuk menyumbangkan suaranya pada pilketos.

TUJUAN

  1. Melalui pelaksanaan kegiatan pemilu OSIS, peserta didik Menganalisis peran, hak, dan kewajiban sebagai warga negara, memahami perlunya mengutamakan kepentingan umum di atas kepentingan pribadi dan melaksanakan ibadahnya sebagai wujud dari keimanannya kepada Tuhan YME
  2. Terlaksananya pemilu OSIS dan terbangun kesadaran pada sikap peserta didik untuk tanggap terhadap lingkungan sosial sesuai dengan tuntutan peran sosialnya dan berkontribusi sesuai dengan kebutuhan masyarakat sekolah.

Pemetaan Dimensi, Elemen, Sub – Elemen, Profil Pelajar Pancasila

DimensiElemenSub _ elemenPencapaian FaseTemaDurasiAktivitas
Beriman, Bertakwa kepada Tuhan YME, dan Berakhlak MuliaAkhlak bernegara           Akhlak beragamaMelaksanakan Hak dan Kewajiban sebagai Warga Negara Indonesia   Pelaksana an Ritual IbadahMenganalisis peran, hak, dan kewajiban sebagai warga negara, memahami perlunya mengutamakan kepentingan umum di atas kepentingan pribadi sebagai wujud dari keimanannya kepada Tuhan YME Melaksanakan ibadah secara rutin dan mandiri sesuai dengan tuntunan agama/kepercayaan, serta berpartisipasi pada perayaan hari-hari besarSuara Demokrasi134 JPPengenalan Guru sebagai fasilitator mengenalkan Pengertian dan tujuan demokrasi serta contoh penerapan  demokrasi di sekolah   Konstektualisasi Dengan bimbingan dan arahan guru , siswa membicarakan rencana Pilkasis termasuk menjaring bakal calon ketua dan wakil ketua OSIS, kemudian bakal calon ketua dan wakil ketua OSIS memaparkan atau menyampaikan visi dan misi calon ketua dan wakil ketua OSIS. Aksi Guru dan siswa melakukan aksi nyata berupa melaksanakan pemilihan ketua dan wakil ketua OSIS Refleksi Dalam kegiatan ini guru dan siswa melakukan upacara pelantikkan pengurus OSIS terpilih dan prmbuatan serta pelaksanaan program OSIS Tindak lanjut Menyusun langkah strategi  
Berkebinekaan GlobalBerkeadilan sosialBerpartisipasi dalam proses pengambilan keputusan bersama                         Memahami  peran individu dalam demokrasiBerpartisipasi dalam menentukan kriteria dan metode yang disepakati bersama untuk menentukan pilihan dan keputusan untuk kepentingan bersama melalui proses bertukar pikiran secara cermat dan terbuka dengan panduan pendidik Memahami konsep hak dan kuwajiban serta implikasinya terhadap ekspresi dan perilakunya. Mulai aktif mengambil sikap dan langkah untuk melindungi hak orang / kelompok lain  
Bernalar kritismenganalisis dan mengevaluasi penalaran dan prosedurnyamenganalisis dan mengevaluasi penalaran dan prosedurnyaMenalar dengan berbagai argumen dalam mengambil suatu simpulan atau keputusan.   

PEMAHAMAN BERMAKNA

Demokrasi Pancasila sangat tepat diterapkan di Indonesia karena sesuai dengan karakter bangsa Indonesia yang selalu lebih mengutamakan musyawarah mufakat yang merupakan nilai-nilai luhur bangsa.

PERTANYAAN PEMANTIK

  1. Apakah pengertian demokrasi?
  2. Demokrasi apa yang paling tepat diterapkan di negara Indonesia?
  3. Bagaimana cara membangun demokrasi dikalangan pelajar Indonesia?

Rubrik Assesmen

Rubrik Perkembangan Sub-Elemen Antar Fase

  1. Beriman, Bertakwa kepada Tuhan YME, dan Berakhlak Mulia
Sub – ElemenBelum berkembangMulai berkembangBerkembang sesuai harapanSangat berkembang
Mengutamakan persamaan dengan orang lain dan menghargai perbedaan.Mengidentifikasi hal yang menjadi permasalahan bersama,Mengidentifikasi hal yang menjadi permasalahan bersama, memberikan alternatif solusi menggunakan sudut pandang pribadiMengidentifikasi hal yang menjadi permasalahan bersama, memberikan alternatif solusi untuk menjembatani perbedaan namun kurang mengutamakan konteks dan kemanusiaanMengidentifikasi hal yang menjadi permasalahan bersama, memberikan alternatif solusi untuk menjembatani perbedaan dengan mengutamakan kemanusiaan

2. Berkebinekaan Global

Sub – ElemenBelum berkembangMulai berkembangBerkembang sesuai harapanSangat berkembang
Memahami peran individu dalam demokrasiMemahami konsep hak dan kewajibanMemahami konsep hak dan kewajiban dan dapat memberikan contoh penerapannyaMemahami konsep hak dan kewajiban, serta implikasinya terhadap ekspresi dan perilakunya.Memahami konsep hak dan kewajiban, serta implikasinya terhadap ekspresi dan perilakunya. Mulai mencari solusi untuk dilema terkait konsep hak dan kewajibannya.

3. Bernalar kritis

Sub – ElemenBelum berkembangMulai berkembangBerkembang sesuai harapanSangat berkembang
Mengidentifikasi, mengklarifikasi, dan mengolah informasi dan gagasanMengumpulkan, mengklasifikasikan, membandingkan dan memilih informasi dan gagasan dari berbagai sumber.Mengumpulkan, mengklasifikasikan, membandingkan, dan memilih informasi dari berbagai sumber, serta memperjelas informasi dengan bimbingan orang dewasa.Mengidentifikasi, mengklarifikasi, dan menganalisis informasi yang relevan serta memprioritaskan beberapa gagasan tertentu.Secara kritis mengklarifikasi serta menganalisis gagasan dan informasi yang kompleks dan abstrak dari berbagai sumber. Memprioritaskan suatu gagasan yang paling relevan dari hasil klarifikasi dan analisis.

Tahapan Proyek

  • Pengenalan

Aktivitas 1 : Pada aktivitas ini peserta didik mengenal konsep suara demokrasi

Nama Kegiatan       : Penjelasan umum

Waktu Kegiatan      :   9  JP

Alat dan bahan       :  PPT, artikel, presensi

Metode                   : Ceramah

Pelaksana               : Fasilitator

kegiatan

  1. Guru menyiapkan 2 artikel yang membahas secara kritis perubahan psikologi dan gangguan privasi yang di hadapi remaja sehubungan dengan kebebasan mengeluarkan pendapat di media sosilal.
  2. Guru menyiapkan 3 artikel Koran yang membahas keterkaitan antara media social dan demokrasi.

            Pelaksana

  1. Guru melakukan proyek ini dengan menanyakan kepada peserta didik apakah mereka tahu mengenai demokrasi.

Pertanyaan pemantik.

  • Apa yang kamu ketahui tentang demokrasi?
  • Sebutkan ciri demokrasi!
  • Bagaimana pendapatmu tentang kebebasan berpendapat?
  • Peserta didik dibagi menjadi 4 kelompok dan menggunakan metode jigsaw (berbagi bagian bacaan), guru membagi 8 artikel kepada tiap kelompok untuk dibaca agar membentuk kelompok yang inklusif.
  • Masing – masing kelompok secara bergantian saling memberikan ringkasan inti sari artikel yang mereka baca.
  • Kontekstualisasi

Aktivitas 2-3 : peserta didik melakukan diskusi rencana Pilkasis, ajang pembelajaran demokrasi di sekolahku

. Nama Kegiatan     : Rencana melakukan Pilkasis

Waktu Kegiatan    :   9  JP

Alat dan bahan     :  kertas , alat tulis

Metode                 : Ceramah

Pelaksana             : Fasilitator

Kegiatan

  • Perwakilan kelas berasal dari kelas 10, 11, dan 12 ghadir di rapat OSIS untuk membicarakan rencana pemilihan kandidat ketua dan wakil ketua OSIS di awal tahun ajaran sekolah, diskusi dipandu oleh guru pembina OSIS. Mereka mendiskusikan cara memilih kandidat ketua dan wakil ketua OSIS melalui proses seleksi yang salah satunya memiliki kemampuan untuk menyampaikan pendapat , berargumentasi dan berpikir kritis yang akan terlihat saat melakukan debat.
  • Berdasarkan paparan data yang telah disajikan , guru meminta membagi peserta didik menjadi 3 kelompok , kelompok pertama adalah kandidat ketua dan wakil ketua OSIS yang berasal dari kelS 10 dan 11 kelompok kedua di tunjukkan bagi peserta didik kelas 12 yang sebagian berperan dalam menyusun aturan main proses pelaksanakan pemilihan ketua dan wakil ketua OSIS ( berperan sebagai anggota KPU) dan sebagian lagi bergabung menjadi kelompok ke tiga yang akan berperan menjadi tim sukses dari masing – masing pasangan kandidat ketua dan wakil ketua OSIS.
  • Produk

Draf / rancangan awal yang bertuliskan visi dan misi kandidat ketua dan wakil ketua OSIS, rancangan berisikan panduan prosedur pemilihan ketua dan wakil ketua OSIS dan rancangan awal  tulisan yang berisi rencana /  bahan kampanye yang akan dilakukan oleh masing – masing tim sukses.

  • Aksi

Aktivitas 4 : Peserta Didik melakukan pengorganisasian data secara mandiri

.Nama Kegiatan : penggunaan data secara akurat

Waktu Kegiatan :   9  JP

Alat dan bahan :  kertas , alat tulis dan laptop

Metode              : Ceramah

Pelaksana           : Fasilitator

            Kegiatan

            Setelah guru memberi tugas dan bimbingan di aktivitas 2 siswa di beri waktu untuk secara mandiri melakukan proses penulisan yang berbasis menggunakan data yang akurat.

  • Di kelompok pertama , peserta didik berkonsultasi pada guru yang mengenai koten dan format visi dan misi yang akan dipaparkan sebagai bagian proses kampanye.
  • Di kelompok kedua , peserta didik berkonsultasi pada guru mengenai agenda kegiatan proses pemilihan ketua dan wakil ketua OSIS.
  • Di kelompok ke tiga, peserta didik berkonsultasi pada guru mengenai tata cara bentuk dan konten ragam kampanye yang akan dilakukan baik secara virtual dan no virtual.
  • Peserta didik mengelola data dan mengkaji data yang ada yang akan disajikan dalam bentuk presentasi yang akan dilakukan secara kelompok dikelas

Tugas

Siswa harus menyelesaikan perbaikan draf pertama yang telah diberikan masukan , perbaikan dan koreksi oleh guru agar dapat di pergunakan di pertemuan berikutnya.

Produk

Draf /rancangan kedua .tulisan yang berisi visi dan misi kandidat ketua dan wakil ketua OSIS , rancangan kedua tulisan yang berisi panduan prosedur proses pemilihan ketua dan wakil ketua OSIS dan rancangan kedua tulisan yang berisi rencana/ bahan kampanye yang akan dilakukan oleh masing –masing tim sukses.

Kegiatan 5 – 6 : Peserta didik mendiskusikan rencana  Pilkasis , ajang pembelajaran di sekolahku

Nama Kegiatan  : Rencana Pilkasis

Waktu Kegiatan :   18  JP

Alat dan bahan :   Laptop dan proyektor

Metode              : Ceramah

Pelaksana           : guru sebagai moderator

  • Kegiatan
  • Peserta didik sesuai kelompoknya bergantian mempresentasikan temuan mereka dan menjawab pertanyaan dalam sesi menjawab dengan guru
  • Peserta didik memaparkan presentasi berupa Powerpoint/Poster/Bermain peran yang berisikan rancangan Pilkasis
  • Guru dapat memberikan tanggapan tertulis atas presentasi di akhir sesi sebagai bagian dari assesmen formatif
  • Guru sebagai moderator dapat meminta setiap kelompok memberikan satu kesimpulan di hasil presensi
  • Guru menegaskan kembali keterkaitan antara kemerdekaanmengeluarkan pendapat  melalui media social dan pentingnya peran aktif setiap individu untuk saling menghormati perbedaan yang ada.

Tugas

  • Siswa menulis refleksi atas masukan guru / teman sebaya menggunakan pemikiran mendalam dan penggunaan nalar kritis mereka untuk melihat tujuan konten kegiatan ini.

Produk

  • Tulisan hasil refleksi

Aktivitas   7- 8 : Peserta didik mengeksplorasi visi dan misi kandidat ketua dan wakil ketua OSIS

.  Nama Kegiatan    : membuat poster kampanye

Waktu Kegiatan    :   18  JP

Alat dan bahan     :   buku dan alat tulis

Pelaksana             : fasilitator

Kegiatan

  • Peserta didik dari kelompok tiga yang berperan sebagai KPU secara resmi menyatakan pendaftaran kandidat ketua dan wakil ketua OSIS , beserta aturan main proses kegiatan kampanye yang akan dilakukan oleh tim sukses masing –masing kandidat secara non virtual
  • Peserta didik dari kelompok satu beserta tim suksesnya masing – masing mulai rencana penggalangan masa secara berkelompok atau pribadi untuk memperoleh suara agar dapat mendukung visi dan misi kandidat.
  • Pesrrta didik dari kelompok dua mulai melakukan kampanye dengan rencana mendesain poster yang berisi visi dan misi kandidat, foto kandidat , presentasi kandidat serta harapan yang akan diwujudkan kandidat dari program   OSIS yang lebih baik. Kampanye ini akan dilakukan dengan  mentaati aturan yang telah disepakati bersama dengan mengguanakan media social atau kampanye secara langsung.

Tugas

  • Peserta didik dikelompok tiga memastikan proses jalannya kampanye masing – masing kandidat beserta tim suksesnya akan berjalan dengan baik, memberikan arahan, teguran, atau hukuman sesuai aturan yang di sepakati sebelumnya.
  • Peserta didik dikelompok pertama dan kedua menuliskan refleksi atas rencana strategi kampanye yang akan dilakukan baik berupa masukan dari calon pemilih , teknik yang digunakan maupun konten dari materi kampanye

Produk

Hasil refleksi siswa

Aktivitas 9-10: peserta didik menggunakan media social untuk berkampanye pemilihan ketua dan wakil keua OSIS

Nama Kegiatan  :  Kampanye

Waktu Kegiatan :  27  JP

Alat dan bahan :  buku, alat tulis, proyektor, laptop

Pelaksana           : fasilitator

Kegiatan

  • Kelompok satu ( kandidat calon ketua dan wakil ketua OSIS) dan kelompok dua (tim sukses) mulai berkampanye dengan menggunakan etika komunikasi berdemokrasi mengeluarkan pendapat , menjelaskan visi dan misi setiap kandidat dengan menggunakan media social
  • Guru dan siswa yang berperan dalam KPU meminta masing – masing kelompok untuk memperlihatkan contoh poster kampanye yang telah di buat dan konten kampanye dimedia social.
  • Setelah setiap kelompok selesai menyelesaikan kegiatan mereka masing – masing guru menyimpulkan hasil kegiatan kampanye yang telah dilakukan
  • Tugas

Guru meminta kelompok tiga yang berperan dalam KPU terus memantau proses kampanye yang dilakukan oleh kandidat ketua dan wakil ketua OSIS .

  • Produk

Table chek list yang berisi aturan main proses berdemokrasi di sekolah

Aktvitas 11-12 : masa / minggu tenang dan simulasi pemilihan ketua dan wakil ketua OSIS

Nama Kegiatan  : simulasi

Waktu Kegiatan : 18  JP

Alat dan bahan : bilik suara, kotak suara, sound system ,microphone, surat suara, papan penghitungan suara, bangku

Metode              : unjuk kerja

Pelaksana           : fasilitator

Kegiatan

  • Dalam masa / minggu tenang ini, peserta pemilu dan tim suksesnya dilarang melakukan aktivita kampanye secar virtual maupn non virtual . tim sukses juga harus menurunkan atribut kampanye yang ada seperti poster , visi – misi , foto kandidat di lingkungan sekolah
  • Kelompok tiga dan guru melakukan simulasi pencoblosan kandidat ketua dan wakil ketua OSIS pada seluruh peserta didk kelas 10, 11, 12 dengan langkah – langkah sebagai berikut:
  • Panitia pemilihan calon ketua dan wakil ketua OSIS akan memanggil peserta didik berdasarkan jenjang kelas 10,11,  dan 12. Setelah dipanggilbpanitia, siswa akan diberikan surat suara yang berisi nama dan gambar/foto jumlah kandidat calon ketua dan wakil ketua OSIS
  • Sebelum  mencoblos,  peserta  didik  harus  memeriksa kembali  kondisi  surat  suarayang diterima. Bila ditemukan kerusakan, peserta didik dapat meminta panitia untukmenggantinya.
  • Saat tiba gilirannya, peserta didik masuk ke bilik suara untuk mencoblos kandidatpilihan
  • Setelah mencoblos, peserta didik memasukkan surat suara ke kotak yang tersedia.Durasi yang bisa digunakan untuk mencoblos sekitar 2-5 menit.
  • Peserta didik harus memperhatikan cara mencoblos surat suara agar suara terhitungsah saat proses penghitungan.
  • Sebelum   meninggalkan   tempat   pemilihan   suara,   peserta   didik   wajib   meletakkantangannya  pada  kotak/bak   stempel/stamp-pad sebagai  bukti   bahwa  peserta  didiktelah memberikan hak suara pada pemilihan kandidat ketua dan wakil ketua OSIS

Tugas

Seluruh panitia penyelenggara pemilihan calon ketua dan wakil ketua OSIS diminta untukmemfinalisasi aturan pelaksanaan, bilik suara, surat suara,kotak suara, serta memastikansemua siswa kelas 10,11 dan 12 memiliki hak untuk memilih serta alasan mengapa hak ini yang harus di lakukan

Produk

Poster   aturan   pelaksanaan   proses   demokrasi   di   sekolah,   refleksi   pentingnya berpartisipasi dalam proses berdemokrasi dengan cara yang santun dan bermartabat

Aktivitas 13  : peserta didik melakukan kampanye secara langsung ( debat terbuka)

Nama Kegiatan  : Debat terbuka

Waktu Kegiatan : 12 JP

Alat dan bahan  : proyektor, laptop, sound system ,microphone, podium, panggung mini, bangku

Metode              : Tanya jawab

Pelaksana           : fasilitator

Kegiatan 

  1. Debat terbuka digelar selama sekitar 90 menit
  2. Debat terdiri dari 6 segmen
  3. Segmen pertama , pemaparan visi – misi masing – masing kandidat ketua dan wakil ketua Osis selama 25 menit
  4. Segmen kedua dan ketiga , menjawab pertanyaan terbuka yakni petanyaan yang telah disusun guru (panelis ) yang telah diberikan kepada masing – masing kandidat ketua dan wakil ketua OSIS sebelum debat dimulai selama 30 menit
  5. Segmen ke empat dank e lima masing – masing pasangan kandidat melempatkan pertanyaan kepada kandidat lainnya dan melakukan debat antar kandidat atas pertanyaan dan jawaban yang diberikan, masing – masing diberi waktu 25 menit.
  6. Segmen ke enam kelompok tiga ( KPU) memberikan waktu kepada  masing – masing kandidat untuk memberi pertanyaan penutup selama maksimum 10 menit
  7. Moderator pada debat ini adalah Pembina OSIS

Tugas

Kelompok satu dan dua melakukan evaluasi proses debat terbuka, agar sisa waktu kampanye dapat berjalan lebih baik . kelompok tiga melakukan evaluasi perbaikan proses kampanye agar demokrasi dapat berjalan dengan baik.

Aktivitas 14 : Pelaksanaan pemilihan Ketua OSIS di sekolah

Nama Kegiatan  : Pemilihan ketua OSIS

Waktu Kegiatan :  9  JP

Alat dan bahan : Surat   suara,   bilik   suara,papan   suara, kotak   suara,   papan   tulis, bak stempel, marker

Metode              : unjuk kerja

Pelaksana           : pengawas ( guru)

Kegiatan

  1. Kepala  Sekolah   dan  Guru   Pembina OSIS   membuka acara  dan   memimpin  doa   (jika kegiatan ini benar-benar diadakan sesuai dengan tanggal kegiatan pemilihan ketua danwakil ketua OSIS yang telah dipersiapkan sebelumnya di dalam kalender akademik), jikasekedar hanya untuk proyek guru yang terlihat dapat membuka acara/kegiatan ini.
  2. Panitia   pemilihan  calon   ketua  dan  wakil  ketua   OSIS  akan  memanggil   peserta  didikberdasarkan jenjang kelas 10, 11, dan 12. Setelah dipanggil panitia,peserta   didik   akan   diberikan   surat   suara   yang   berisi   nama   dan   gambar/foto   jumlahkandidat calon ketua dan wakil ketua OSIS.
  3. Sebelum mencoblos, peserta didik harus memeriksa kembali kondisi surat suara yangditerima.   Bila   ditemukan   kerusakan,   peserta   didik   dapat   meminta   panitia   untukmenggantinya.
  4. Saat   tiba   gilirannya,   peserta   didik   masuk   ke   bilik   suara   untuk   mencoblos   kandidat pilihan
  5. Setelah mencoblos, peserta didik memasukkan surat suara ke kotak yang tersedia. Durasiyang bisa digunakan untuk mencoblos sekitar 2-5 menit.
  6. Peserta didik harus memperhatikan cara mencoblos surat suara agar suara terhitung sahsaat proses penghitungan.
  7. Sebelum   meninggalkan   tempat   pemilihan   suara,   peserta   didik   wajib   meletakkantangannya pada kotak/bak stempel/stamp- pad sebagai bukti bahwa peserta didik telahmemberikan hak suara pada pemilihan kandidat ketua dan wakil ketua OSIS
  8. Penghitungan suara akan dilakukan secara terbuka yang akan disaksikan secara langsungoleh   seluruh   peserta   didik   ,guru,kepala   sekolah   dengan   menggunakan   papan   suara sekolah
  1. Refleksi

Aktivitas 15 : peserta didik merefleksi agar dapat mengeluarkan pendapat dengan santun dan berkualitas melalui media social    

Nama Kegiatan  : Refleksi

Waktu Kegiatan :  14  JP

Alat dan bahan    :  Lembar refleksi

Metode              : unjuk kerja

Pelaksana           : Fasilitator

Kegiatan

  1. Peserta didik dalam kelompok kecil atau per kelas/level menjalankan aksi nyata yangterdapat   dalam program  kerja   OSIS.  Aksi   ini   dijalankan  dengan   melibatkan   seluruhanggota  sekolah.   Salah  satu  contoh   nyata  yang  dapat   dilakukan  adalah menciptakansuasana  yang  nyaman   dan   beretika  saat   berkomunikasi   atau   mengeluarkan  pendapatmelalui   media   sosial.   Misalnya,   peserta   didik   dapat   mengajak   teman-temanseangkatannya   untuk   mengkampanyekan   hal   tersebut   dengan   menggunakan   mediaposter, slogan,gambar,puisi,mural, lagu dan sebagainya. Ada 5 pesan penting yang akandisampaikan yaitu :
  2. Berhati-hati  saat  berkomentar dan menghindari kata  kata yang  akan menyinggung perasaan orang lain.
  3. Hindari penyebaran konten yang berbau SARA, pornografi dan kekerasanc.
  4. Cross check kebenaran beritad.
  5. Menghargai hasil karya orang laine.
  6. Berhati-hati saat menyampaikan informasi pribadi
  7. Selama proses  aksi ini,  peserta didik diajak untuk  terus melakukan  refleksi terhadapefektivitas dan dampak aksi yang dijalankan terhadap etika berkomunikasi/mengeluarkanpendapat  (demokrasi) melalui media sosial pada  khususnya  dan di dunia  nyata pada umumnya.

LAMPIRAN

Rubrik Refleksi

Nama   :

Kriteria ( dengan narasi  penjelasan)Belum terlihatSesekali terlihatSebagian besar terlihatSelalu terlihat
Saya bersedia mendengar penjelasan teman    
Say bersedia bernegosiasi dengan teman    
Saya bersedia untuk berkompromi  untuk mencapai tujuan bersama    
Saya bersungguh – sungguh mengerjakan tugas saya sebagai bagian dari kelompok    
Say a berontribusi pendapat / ide untuk menyelesaikan tugas yang diberikan    
Saya mampu menyelesaiakn masalah dengan baik    

JADWAL PROYEK I P.5

MA AL HIDAYAH LAJUKIDUL

NoTanggalMateri KegiatanPembimbingKeterangan
116-10-2023Konsep suara demokrasiSuwandi Widi M I F Anis Wulandari6
217-10-2023Menggunakan data akuratSuwandi Widi M I F Anis Wulandari Nurul Mutayasiroh9
318-19 Oktober 2023Rencana PilkasisSaifuddin Rizky Amaluddin Ahmad Mustaqim18
420-21 Oktober 2023Membuat PosterM. Zaenuddin Layliu Fauziyah Nilna Hidayah Sugeng Murgianto18
523-24 Oktober 2023KampanyeDewi Mariyah M. Zaenuddin Sugeng Murgianto12
626- 27 Oktober 2023SimulasiRizky Amaludin Ahmad Mustaqim Suntono18
728 Oktober 2023Debat terbukaSaifuddin Rizky Amaludin Layliu Fauziyah Nilna Hidayah Ahmad Mustaqim12
830-10-2023Pemilihan ketua dan wakil ketua OSISSaifuddin Rizky Amaludin27
931-10-2023RefleksiSuwandi Susilowati14
MengetahuiLajukidul 29 Oktober 2023
Kepala Madrasah Aliyah
AL Hidayah




Kun Sholihaddin Fatma, S. Ag S. Pd MA




Suwandi SE

ASESMEN MADRASAH (AM) TAHUN AJARAN 2022/2023

Hari pertama pelaksanaan Asesmen Madrasah (AM) Tahun Pelajaran 2022/2023 13 Maret 2023 Madrasah Aliyah AL Hidayah Plus Ketrampilan Lajukidul  melaksanakan Apel Bersama yang dipimpin langsung oleh Kepala Madrasah Kun Sholihaddin Fatma yang diikuti oleh seluruh dewan guru, staf Tata Usaha dan siswa siswi  bertempat di halaman madrasah.

Dalam arahannya, Kepala Madrasah menyampaikan bahwa pelaksanaan AM kali ini berbeda dengan AM sebelumnya. “Madrasah Aliyah AL Hidayah Plus Ketrampilan Lajukidul  dilaksanakan dengan berbasis komputer/smartphone. Madrasah memfasilitasi kegiatan ini dari mulai perencanaan, proses hingga hasil nanti. Semua perangkat ujian dipersiapkan agar pelaksanaan UM ini berjalan lancar. Dalam pelaksaannya, bagi siswa yang mempunyai smartphone, pihak madrasah memperbolehkan untuk ujian menggunakan smartphone masing-masing dengan menggunakan jaringan internet berbasis CBT dari madrasah. Namun, bagi siswa yang tidak mempunyai smartphone, siswa dipersilahkan untuk mengikuti ujian dengan menggunakan komputer dan jaringan internet berbasis CBT yang telah disediakan ”, kata Nuraini Lutfiah S. Ag

Abdur Rozak S. Pdi, Ketua Panitia Ujian Madrasah, mengatur peserta ujian untuk masuk ke ruang ujian dengan tertib. Siswa yang melaksanakan ujian dengan Komputer dipersilahkan untuk masuk ke ruang Laboratorium dan bagi siswa yang mengikuti ujian dengan smartphone maka dipersilahkan masuk ujian ke ruang 1, 2, 3 dan 4.


Pada kesempatan itu pula, pelaksanaan AM di madrasah ini tepantau langsung oleh Pengawas Madrasah, yang mengunjungi langsung ke lokasi ujian. “ Saya sangat mendukung pelaksanaan UM di madrasah ini. Saya juga merasa bangga bahwa madrasah sudah bisa berinovasi untuk melaksanaan Ujian dengan berbasis komputer dan smartphone. Semoga ini bisa menjadi gebrakan baru dan langkah maju bagi madrasah hebat bermartabat” kata Ubaedullah.

Dia menambahkan bahwa pelaksanaan AM ini harus bisa dihadapi dengan senyuman. Ini bermaksud sesuatu yang baru terkait dengan teknologi sebaiknya dihadapi dengan perasaan senang sehingga akan menjadi suatu kebiasaan yang baik dan bermanfaat.

Inovasi Pengelolaan Madrasah Berbasis Entrepreneurship

Inovasi Pengelolaan Madrasah Berbasis Entrepreneurship

 di MA AL Hidayah Plus Ketrampilan Lajukidul

Kun Sholihaddin Fatma S. Ag S.pd MA

MA AL Hidayah Plus Ketrampilan Lajukidul

E-mail: maalhidayah365@yahoo.co.id

Madrasah pada umumnya lebih mengutamakan pengajaran materi agama dan akhlak saja tanpa disertai kemampuan keterampilan. Hal ini menjadikan lulusan madrasah seringkali menjadi gagap saat kembali ke masyarakat. Menghadapi keadaan demikian, pendidikan entrepreneurship menjadi salah satu solusi konkrit. Best practice ini memaparkan langkah strategis inovasi dalam mengelola madrasah berbasis Entrepreneurship. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada beberapa langkah strategis dalam mengelola madrasah berbasis entrepreneurship di antaranya 1) melakukan analisis SWOT untuk mengetahui kondisi dan posisi madrasah secara menyeluruh; 2) membangun komitmen bersama stakeholder; 3) bekerja sama dengan beberapa instansi dalam peningkatan mutu guru untuk pengembangan keterampilan berbasis IT; 4) melakukan evaluasi dan umpan balik program. Adapun hasil inovasi dari pengelolaan madrasah berbasis entrepreneurship ini antara lain: 1) peningkatan mutu dan prestasi siswa maupun lembaga dan animo masyarakat dengan meningkatnya jumlah pendaftar PPDB dari tahun ke tahun; 3) semakin banyak siswa berjiwa entrepreneur; 4) munculnya unit produksi di MA AL Hidayah Plus Ketrampilan Lajukidul.

Pendidikan madrasah merupakan salah satu jenjang pendidikan yang mengharapkan .lulusannya memiliki kompetensi sesuai bidangnya masing-masing. Kompetensi ini meliputi :kemampuan dalam pengetahuan, keterampilan dan sikap atau afeksi. Siswa madrasah diharapkan dapat memiliki kemandirian, kedisiplinan, tanggung jawab, kreatifitas sehingga kelak setelah lulus siap terjun ke dunia usaha dan dunia industri. Sebagai sekolah umum yang berciri khas agama Islam, madrasah dituntut untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia, baik terkait dengan peningkatan imtaq maupun iptek, sehingga diharapkan lulusan madrasah selain dapat melanjutkan kuliah juga dilatih untuk siap bekerja. Peluang dan tantangan yang cukup besarpun akan dihadapi, sehingga perlu direncanakan dan dikelola secara baik dan bijak.

Berdasarkan hasil observasi diperoleh beberapa masalah yang dihadapi MA AL Hidayah Plus Ketrampilan Lajukidul  sebelum Tahun 2016 adalah sebagai berikut: 1) Kurangnya prestasi lembaga dan prestasi siswa MA AL Hidayah Plus Ketrampilan Lajukidul baik akademik maupun non akademik; 2) Kurangnya minat masyarakat terhadap madrasah; 3) Kurangnya sarana prasarana pendukung kegiatan pembelajaran; 4) Kurangnya perhatian madrasah terhadap lulusan madrasah; 5) Keadaan program keterampilan yang berjalan tanpa adanya tujuan maupun target yang terencana; 6) Adanya siswa yang putus sekolah karena tekanan ekonomi keluarga yang membuat siswa harus bekerja saat menempuh pendidikan; 7) Latar belakang orang tua siswa secara ekonomi dan latar belakang pendidkantermasuk menengah ke bawah; 8) kurangnya pelatihan dan motivasi bagi tenaga pendidik dan kependidikan untuk melaksanakan inovasi pendidikan.

Tujuan pendidikan entrepreneurship berorientasi mencetak calon-calon pengusaha. Hakekat entrepreneurship tidak bisa direduksi menjadi pengertian yang sempit. Entrepreneurship dalam pendidikan, bukan sekedar mengumpulkan kekayaan; tetapi juga berarti gagasan ke masa depan, inovasi dan kesenangan. Seorang wirausahawan tidak hanya dapat berencana, berkatakata tetapi juga berbuat, merealisasikan rencana-rencana dalam pikirannya ke dalam suatu tindakan yang berorientasi pada kesuksesan. Hal ini membutuhkan kreativitas, yaitu pola piker tentang sesuatu yang baru, serta inovasi yaitu tindakan dalam melakukan sesuatu yang baru.

Dari gambaran konsep entrepreneurship, pendidikan entrepreneurship tidak harus selalu berkaitan dengan bagaimana mendirikan sebuah usaha. Pendidikan entrepreneurship adalah satu

konsep pendidikan yang memberikan semangat pada peserta didik untuk kreatif dalam mengerjakan sesuatu hal. Pola pendidikan ini menuntut peserta didik untuk bisa produktif. Pendidikan entrepreneurship adalah kerangka pendidikan yang mengarahkan peserta didik untuk

bisa cepat dalam memahami kebutuhan sosial sekitar. Peserta didik diharapkan dapat menggali potensi dirinya dengan sedemikian mendalam dan serius. Sebab setiap peserta didik itu memiliki

potensi beragam yang tidak bisa disamakan setiap individunya.

Program Keterampilan di MA AL Hidayah Plus Ketrampilan Lajukidul  adalah muatan kurikulum yang sama dengan madrasah pada umumnya diintegrasikan dengan program intrakurikuler dalam berbagai bidang keterampilan yang terstruktur. MA Keterampilan ini mempunyai 4 program keterampilan. 1. Menjahit 2. Membatik 3. Telnik Komputer dan Jaringan, 4. Desain Grafis Siswa yang mengikuti program keterampilan, diberikan materi yang sesuai dengan spektrum yang mengadaptasi dari SMK. Output program ini diarahkan mampu memasuki lapangan kerja sesuai dengan keahlian dan keterampilan yang dipelajari, dan mampu menjadi seorang wirausahawan (entrepreuner) yang handal.Salah satu materi yang diajarkan kepada siswa keterampilan adalah ‘Kewirausahaan’merupakan suatu pelatihan unit produksi atau pengelolaan usaha untuk menyiapkan siswa agar lebih siap untuk menjadi seorang entrepreneur. Evaluasi dan penilaian dilaksanakan setiap semester baik teori maupun praktik untuk menguji kompetensi siswa sesuai materi yang telah diajarkan. Kompetensi ini meliputi kompetensi sikap, kognitif maupun psikomotor. Di samping ujian teori dan praktik, pada akhir semester ke-4 siswa membuat tugas akhir sebagai syarat untuk memperoleh sertifikat.

 di MA AL Hidayah Plus Ketrampilan Lajukidul

PENILAIAN AKHIR SEMESTER (PAS) Tahun Pelajaran 2020 – 2021 berbasis Computer Based Test (CBT) dengan menggunakan E-Learning MAS PLUS Ketrampilan Alhidayah Lajukidul

Hari ini Senin 29 November  2021 merupakan hari pertama pelaksanaan PENILAIAN AKHIR SEMESTER  (PAS) Tahun Pelajaran 2021 – 2022 dengan berbasis Computer Based Test (CBT) menggunakan Server E-Learning MAS PLUS Ketrampilan Alhidayah Lajukidul , pada pelaksanaan PAS pada semester ini berbeda dari pelaksanaan dari Tahun sebelumnya yang menggunakan Paper Based Test dalam pengerjaan soal-soal ujian, siswa menggunakan Perangkat Laptop dan smartphone dalam proses pengerjaan soal Penilaian Akhir Semester

“Computer Basic Test (CBT) merupakan tes/ujian yang dilakukan dengan basis pengerjaan menggunakan komputer dan bisa dilakukan secara offline ataupun online. CBT E-Learning Madrasah merupakan salah satu produk yang dipersembahkan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama Republik Indonesia yang sudah aktif digunakan oleh Madrasah se-Indonesia sejak Maret 2020”

Pelaksanaan Penilaian Akhir Semester menggunakan sistem CBT dilaksanakan dengan persiapan yang baik, diantaranya menyiapkan infrastrukturnya, menyiapkan server, dan pelatihan penginputan pembuatan soal-soal oleh guru mata pelajaran seta memasang perangkat akses point yang tepat di ruang kelas yang telah ditentukan, agar dapat dijangkau oleh seluruh user yang menggunakan akses point tersebut.

Sementara itu Waka Kurikulum MAS PLUS Ketrampilan Alhidayah Lajukidul Nur Aini Lutfiah S. Ag mengatakan “pelaksanaan PAS dilaksanakan mulai hari Seni tanggal 29 s/d Sabtu 07 Desember 2021 dengan harapan seluruh siswa/i MAS PLUS Ketrampilan Alhidayah Lajukidul dapat mengikuti PAS ini dengan penuh semangat dan baik”.

 “Penggunaan teknologi dalam pembelajaran dan penilaian ini menjadi hal yang wajib bagi seluruh guru juga siswa dan orang tua. Namun, jika ada kendala teknis yang berhubungan dengan sinyal dan sarana lain,’’ jelasnya. ‘’Panitia sudah menyiapkan dua opsi; pertama, jika siswa mempunyai HP tetapi tidak punya data internet akan diperkenankan masuk madrasah menggunakan wifi madrasah, kedua, jika siswa belum mempunyai HP sama sekali diperkenankan datang ke madrasah untuk menggunakan HP/laptop yang punya bapak/ibu guru atau madrasah, tentu dengan tetap mematuhi protokol kesehatan” demikian Ronal Yurnalis